SIAK, gomediaku.com-Bupati Siak Drs. H. Syamsuar M.Si. yang didampingi oleh wakilnya, Drs. H. Alfedri M.Si., meninjau hari pertama pelaksanaan UN (ujian nasional) tahun 2015 secara manual, Senin (13/4). Dalam pelaksanaan UN saat ini, dirasakan cukup berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena tahun ini, pelaksanaan UN jauh lebih santai.
Peserta tidak sibuk keluar masuk kelas selama UN berlangsung, juga tidak gelisah dalam menjawab soal-soal. Di SMKN 1 Mempura, ada 212 peserta yang mengikuti UN. Sekolah menyiapkan 11 ruangan, meski mata uji berbeda dengan SMA namun untuk hari perdana, SMK hanya mengikuti satu mata uji, yakni Bahasa Indonesia. Hampir 90 menit waktu tersedia untuk menyelesaikan ujian, tak satupun peserta yang tampak telat. Semuanya menghabiskan waktu sesuai jawa yang diberikan.
“Saya pikir tahun ini UN paling jujur. Karena tidak begitu membebani siswa dan kami para guru. Sebab, UN tidak menjadi standar kelulusan,” sebut Kepala Sekolah SMK 1 Mempura Sudarwanto.
Ditambahkan Sudarwanto, yang menentukan kelulusan hanyalah nilai rapor dan nilai ujian sekolah (US). Bobot persentase diserahkan ke sekolah masing-masing. SMKN 1 Mempura memilih bobot penilaian 60 persen dari nilai rapor dan 40 persen US. “UN hanya sebagai pemetaan kualitas pembelajaran di sekolah. Ini mekanisme tahun 2015 ini. Nah, arahnya mulai jujur sekarng,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Kadri Yafis mengatakan, sebanyak 5.952 siswa tingkat SMA/MA sederajat termasuk paket C. Sebanyak 3.300 peserta SMA, 407 MA, 1.847 SMK dan Paket C 408. ‘’Alhamdullilah sampai hari ini tidak ada masalah. Baik untuk pendistribusian naskah, maupun jadwal monitoring hingga pengawasan oleh guru sudah oke,” ujar Kadisdik.
Selain itu Kadri mengatakan, untuk Kecamatan Siak naskah UN di tempatkan di Polsek Siak. Sementara untuk kecamatan lain sudah distribusikan ke Polsek-Polsek dan dipilah-pilah. ‘’Untuk pendistribusian naskah soal ini tidak ada masalah. Keamananannya pun terjamin sehingga dipastikan tidak bocor,’’ ujar kadri.
Terkait dengan persiapan sekolah, khususnya siswa, Kadri mengatakan masing-masing sekolah sudah menyelesaikan seluruh materi UN. Persiapan dilakukan dengan menggelar try out, berlatih membahas soal-soal dan tidak ketinggalan beberapa sekolah menggelar doa bersama.Persiapan dalam menghadapi UN menurut Kadri tidak hanya bagi sekolah-sekolah di bawah naungan Disdik, melainkan juga madrasah. ‘’Dalam rapat terpadu bersama Kemenag sudah kita sampaikan juga agar tingkat kelulusan siswa madrasah turut ditingkatkan. Tingkat kelulusan UN siswa madrasah ikut menentukan kualitas pendidikan di Siak,” ujarnya.
Ditambahkan Kadri, bahwa pada UN hari pertama tersebut, mata pelajaran yang akan di UN-kan adalah Bahasa Indonesia dan Kimia (Jurusan IPA), Bahasa Indonesia dan Geografi (Jurusan IPS), dan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia (Jurusan Bahasa). ‘’Kita mengimbau kepada siswa peserta UN untuk tidak stres dalam menghadapi UN karena UN tahun ini tidak menentukan kelulusan melainkan hanya menjaring kompetensi siswa. Kepada para orangtua diharapkan tetap memotivasi dan tidak memberikan beban berat agar para peserta UN bisa melaksanakan ujian dengan baik,” terang Kadri. (rls/end)