Pekanbaru (AmiraRiau.com) – Beberapa tahun belakangan, banyak wisata yang bermunculan di Kota Pekanbaru. Mulai dari danau, taman wisata, dan wahana permaian. Namun ada satu objek wisata yang tidak hanya untuk bersenang-senag tetapi juga ada unsur edukasi yaitu Rumah Jamur nando yang berlokasi di Jalan H. Imam Munadar Ujung Jalan Singkong, Gang Singkong No. 3 RT 001 RW 013 Kelurahan Sialang sakti, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Di Rumah jamur nando, tidak hanya membudidayakan jamur, tetapi juga wisata edukasi, pelatihan budidaya jamur, olahan kuliner jamur, dan tentu banyak spot foto yang instagramable.
“Di Pekanbaru ini, peminat wisata sangat tinggi jadi kita ingin wisata itu tidak hanya senang-senang dan foto semata tapi ada milai edukasinya. Dan siapapun bisa datang mulai siswa sekolah, mahasiswa, hingga masyarakat umum”, jelas Bayu Fernando selaku pendiri Rumah jamur Nando.
Sejauh ini pengunjung Rumah Jamur Nando adalah siswa sekolah, mahasiswa, dan masyarakat umum dari kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kota Dumai, mahasiswa UGM Jogja, UNS Solo,UBB bangka belitung, Masamus Merauke dan dari berbagai kota lainnya.
“Motivasi saya mendirikan Rumah Jamur nando ini adalah untuk mengimplementasikan kedua ilmu yang saya sukai yaitu ilmu biologi dan wirausaha. Pada Desember 2015 tempat ini masih sekedar rumah budidaya jamur kemudian secara tidak sengaja ada yang meminta untuk mengunjungi rumah jamur untuk edukasi siswa sekolah. dari situlah pada April 2017 mulai membuat Rumah Jamur ini menjadi wisata edukasi dan selalu berkembang. Tahun 2017 ada sekitar seribu pengunjung, 2018 hingga lima ribu keatas dan terus bertambah”, jelas pemuda lulusan SI Biologi FKIP UNRI dan Program Magister Pendidikan Biologi FKIP UNRI ini.
Omset yang berhasi diraih Rumah Jamur Nando rata-rata 30 sampai 40 juta per bulan. Banyak suka duka yang dialami Bayu dalam mebangun Rumah jamur nando ini mulai dari gagal panen, pernah over panen dan bingung disalurkan kemana. Namun saat ini makin berkembang bahkan mendapat respon positif dari berbagai dinas seperti Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru, Balitbang, Dinas Pertanian, dan Dinas Kesehatan.
“Kendala mengelola Rumah Jamur Nando adalah cara menyesuaikan mikro iklim dari jamur yang relatif lembab, sementara di Pekanbaru itu relatif panas, itu yang harus kita cocokkan agar jamur dapat berkembang dengan baik dan menghindari gagal panen. Kontaminasi ketika proses kerja yang tidak steril, kemudian bagaimana mengatasi pemasaran jamjur saat over panen. Namun alhamdulillah dapat teratasi”, tutur pemuda kelahiran 1995 ini kepada Gomediaku pada 1 Maret 2020.
Berbagai produk yang ada di Rumah Jamur Nando adalah media tanam jamur, jamur segar, produk olahan turunan seperti jamur crispy, nuget jamur, es krim jamur, rendang jamur. Hal ini turut menjadi faktor Bayu Fernando meraih berbagai prestasi seperti Participant Conference Energy System (ICES) pada tahun 2015 di Yidiz University Istanbul Turki, Juara pertama SATU Indonesia Award 2018 tingat Provinsi Riau dan 20 besar nasional badan UMKM dari PT. Astra Internasional Tbk, Juara Harapan II Youth Enterpreneur Challenge 2008 dari Rotte Institude, Juara Harapan II Lomba Kreativitas dan Inovasi masyarakat dari Dinas Balitbang, serta Juara 3 Pengusaha Muda Syariah 2019 yang diselenggarakan Bank Indonesia.
Untuk berkunjung ke Rumah Jamur Nando dengan rombongan bisa konfirmasi ke Instagram @rumahjamurnando dan melalui Whatsapp +6282384286763.
Laporan : Geybi Giandwinuary
Editor : Amira