Dirut RSUD Rohul Klarifikasi Tudingan Korupsi

0
2612

ROHUL, gomediaku.com-Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirpangaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) Wildan Asfan Hasibuan mengklarifikasi tudingan aktivis Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Rohul terkait dugaan ”mark up” di rumah sakit yang dipimpinnya.

Pada aksi damai Rabu (25/6/15), AMAK Rohul mengungkapkan beberapa dugaan ”mark up” pada APBD Rohul 2015 di RSUD Rohul, seperti pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) senilai Rp 1,7 miliar dan pengadaan obat-obatan Rp 9,9 miliar.

Kemudian, proyek pengecatan rumah sakit Rp 465 juta dalam APBD 2014 yang diduga fiktif. Termasuk pelayanan RSUD Rohul yang buruk, serta dokter yang lambat menangani pasien rawat jalan.

Menanggapi aksi damai AMAK Rohul kemarin, Wildan Asfan Hasibuan mengakui bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan aktivis AMAK Rohul tidak benar.

Dia mengungkapkan masalah pengecatan gedung RSUD Rohul memang dimasukkan di APBD Murni 2014, namun Rohul mengalami defisit, pada APBD Perubahan 2014 anggaran tersebut dicoret.

”Coba tanya ke DPKA Rokan Hulu, sudah dicairkan atau belum,” kata Wildan kepada wartawan, Kamis (25/6/15).

Sedangkan masalah tudingan dugaan ”mark up” Alkes Rp 1,7 miliar melalui APBD Rohul 2011 silam, diakui Wildan juga sudah diperiksa oleh Tipikor Polda Riau pada 2012.

Untuk pengadaan obat-obatan senilai Rp 9,9 miliar, jelas Wildan, hal itu juga tidak benar. Diakuinya, seluruh harga obat generik sesuai e-katalog, sehingga harga sudah jelas.

Masalah kehilangan uang sekitar Rp 400 juta di kasir apotek RSUD, diakui Wildan masalah itu telah diperiksa dan diaudit oleh pihak Inspektorat Rohul. Oknum pegawai honor (kasir) tersebut juga sudah dipecat sebagai sanksi administrasi.

”Mantan kasir ini sudah diminta kembalikan uang hingga 31 Juli (2015) mendatang,” ujarnya.

Baca Juga  Hadapi Pilkada, Ketua DPRD Rohul Minta Stakeholder Maksimal

Sedangkan tudingan masalah pelayanan di RSUD Pasirpangaraian yang buruk, Wildan mengakui berdasarkan survey sewaktu dia menjabat Dirut, kepuasan pelanggan sekitar 45 persen. Namun, pada Januari 2015, kepuasan pelanggan meningkat 69 persen.

”Perbaikan kepuasan pelanggan terus kita lakukan. Saat ini kita juga sedang mengupayakan akreditasi RSUD,” ungkapnya.

Dalam peningkatan akreditasi, manajemen RSUD Pasirpangaraian sedang mengurus Instalasi Pengelolaan Air Limbah atau IPAL, untuk pengelolaan limbah cair dan limbah padat.

Termasuk berbagai persiapan untuk pengoperasian pelayanan cuci darah atau hemodialisa di RSUD Rohul mulai tahun depan.

Selama ini, diakui dia, RSUD Rohul juga tetap melayani pasien BPJS dan pasien Jamkesda. Untuk 90 persen obat-obatan generik disediakan pemerintah.

Obat non generik multivitamin komplek, pasien harus dibeli di luar, karena tidak ada multivitamin disediakan pemerintah, seperti untuk keperluan ibu melahirkan, pasien yang telah lama dirawat, dan pasien pasca operasi.

”Kita mengikuti kemauan pasien. Ada vitamin generik, namun tidak multivitamin komplek. Kalau multivitamin non generik satu pil semuanya ada di situ,” ungkapnya.

Menurut dia, masalah keluhan warga soal antrean di apotek rumah sakit secara bertahap dilakukan pembenahan. Dan tahun depan, RSUD menambah satu lagi apotek.

Untuk masalah oknum dokter yang terlambat menangani pasien, diakuinya karena di rumah sakit punya azas prioritas. Dokter lebih mengutamakan pasien rawat inap, dan kemudian menangani pasien rawat jalan. Apalagi, RSUD masih kekurangan tenaga dokter. (Yus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini