Hingga kini, varian Covid-19 Omicron yang terkenal dengan penyebarannya yang cepat memang diketahui sekadar menimbulkan gejala ringan namun kita tak boleh mengabaikannya.
Dilansir dari Suara, seorang dokter yang tinggal di kota San Francisco mendapati gejala baru varian covid-19 tersebut saat bangun tidur di pagi hari.
Menurut dokter tersebut ini berdasarkan pengalaman anak laki-lakinya yang terkena varian Omicron serta sudah melakukan vaksinasi 2 dosis sekaligus suntikan ke 3 dari vaksin Moderna.
Dokter Bob Wachter, ketua departemen kedokteran di University of California, San Francisco mengungkapkan varian dari Afrika ini bisa menurunkan kewaspadaan yang cukup merugikan bagi penderitanya.
Via Twitter, Dokter Wachter menjelaskan pengalamannya baru-baru ini yang terkena varian Omicron. Saat bangun, ia mengaku perasaannya tidak enak akibat varian Omicron, meskipun sudah melakukan vaksinasi 3 kali.
Samal seperti gejala flu biasa, dokter tersebut menunjukkan gejala seperti sakit tenggorokan, nyeri otot, batuk kering, dan kedinginan.
“Anak saya juga seharusnya baik-baik saja, tetapi ia justru mengalami kecemasan yang menyedihkan akibat varian Omicron tersebut,” ungkap Dr Wachter.
Belum lagi, gejala varian covid-19 yang diderita anak laki-lakinya itu konsisten dan sesuai dengan temuan studi Covid-19 ZOE.
Ilmuwan ZOE melaksanakan analisis awal sesuai data gejala dari kasus positif di London, di mana merupakan pusat penyebaran varian Omicron kala itu.
Mereka lalu membandingkan antara varian Omicron dan Delta. Dari data analisis awal tidak menemukan adanya perbedaan yang jelas saat gejala awal antara varian Delta dan varian Omicron.
Sejumlah gejala seperti flu berkaitan dengan varian Omicron, diantaranya:
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan (baik ringan atau berat)
- Bersin
- Sakit tenggorokan