Smart City Madani Antar Duet Firdaus-Ayat Sukses Dalam Kepemimpinannya

0
2566

Tak bisa dipungkiri waktu begitu cepat berlalu, begitu pula dengan duet kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Firdaus-Ayat yang sudah hampir genap 10 tahun (2012-2017/ 2017-2022) dalam memimpin Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru.

Selama jangka waktu tersebut pula, duet visioner ini berusaha untuk mewujudkan kota Pekanbaru Madani. Perwujudan ini juga sesuai dengan visi misi “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani” (periode I 2012-2017) yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012.

Dalam usaha mewujudkan visi misi ini juga turut hadir dalam lemari Pemerintah Kota Pekanbaru, berbagai penghargaan, prestasi dan awards yang diterima kota Pekanbaru. Walikota Pekanbaru, Dr.H.Firdaus, S.T.,M.T. mengungkapkan jika kesuksesan menjalan kan visi misi kota madani ini berdasarkan pada lima strategi pembangunan yang dikenal dengan Panca Cita. Lima strategi tersebut adalah penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata. Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi, pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan, dan terakhir pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan.

Perkantoran Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya
Perkantoran Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya

Suksesnya visi misi Pekanbaru Metropolitan Madani bisa dirujuk bagaimana indikator pesatnya pembangunan yang terus naik. Dari data kependudukan saat itu, banyaknya penduduk Kota Pekanbaru yang sebelumnya hanya kurang lebih sebanyak 800 ribu jiwa saja pada tahun 2012, hingga saat ini terus berkembang menjadi 1,2 juta jiwa.

Tentunya keberhasilan duet ini tak hanya di data kependudukan saja. Pada infrastruktur pembangunan semisal jalan hingga pelayanan publik jauh tercapai dengan hasil yang baik. Pemberdayaan dibidang agama pun terus melakukan perubahan dengan adanya pembinaan masjid paripurna hingga memberikan perhatian khusus untuk insentif guru MDTA yang mana juga sukses terlaksana dengan baik.

Pada sektor kesehatan pun sudah banyak berubah menjadi lebih baik. Kini fasilitas kesehatan seperti rumah sakit di Pekanbaru ataupun klinik-klinik. Pemerintah kota Pekanbaru juga berhasil membangung Rumah Sakit Pemerintah, RSD Madani, dan menjadi rumah sakit perdana milik pemerintah kota.

Rumah Sakit Daerah Madani

Fasilitas kesehatan seperti puskesmas (28) terus ditingkatkan layanannya, mulai dari Puskesmas Rawat Jalan menjadi puskesmas rawat inap. Inovasi juga hadir ketika pemko mendirikan Puskesmas Wisata yang melayani beragam pengobatan secara medis juga akan melayani pengobatan alternatif tradisional, akupuntur, spa dan sebagainya. Fasilitas kesehatan yang terus maju juga tergambar dilapangan dengan banyaknya faskes baru yang berdiri oleh pelaku usaha dan Rumah Sakit swasta.

Baca Juga  52 Nasi Tumpeng Meriahkan Malam Puncak Peringatan Hari Transmigrasi

Program Pemberdayaan Masyarakat

Selain itu juga dilakukan program pemberdayaan masyarakat yang memiliki tujuan untuk mencapai masyarakat madani dengan dilakukannya perubahan cara berfikir dan berperilaku via revolusi mental, yaitu dengan membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan juga berkualitas.

Karena masyarakat yang berkualitas merupakan masyarakat yang memiliki indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa.

Melalui program ini, duet Firdaus dan Ayat Cahyadi sukses meng-implementasikan berbagai program pembangunan berbasis wilayah dengan mengikutsertakan masyarakat tempatan. Kegiatan positif ini adalah inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam melakukan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna.

Dalam waktu 5 (lima) tahun memimpin Kota madani, berlipat-lipat keberhasilan yang sudah diraih dan juga dirasakan oleh warga Kota Pekanbaru. Yaitu tentu saja sesuai visi misi kota Pekanbaru pada periode pertamanya, yaitu mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera, terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia.

Dengan segala bentuk bukti nyata keberhasilan yang telah diraih semasa kepemimpinan Firdaus dan Ayat Cahyadi ini, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mempercayakan duet ini untuk memimpin Kota Pekanbaru 5 (lima) tahun kedepan, setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode ke-2.

Periode 2 Terus Maju

Kegiatan-kegiatan yang telah berjalan dan terus dilakukan hingga pada periode 2 (2017-2022). Pada periode ini, duet Wako dan Wawako ini fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang sudah ditetapkan laksana tuas penggerak prioritas pembangunan sehingga dalam perjalanannya dapat berjalan lancar.

Wali kota Pekanbaru Firdaus ST.MT saat Menandatangani Perjanjian Kerjasama Budidaya Porang

Oleh karena itu ditetapkan ada 5 (lima) misi pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru tahun 2017 – 2022, diantaranya : meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi, mewujudkan pembangunan masyarakat madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu, mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik, mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri serta mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City. Bisa ditafsirkan pemerintahan yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang lebih dekat, cepat, tepat, murah dan lebih baik.

Baca Juga  Mobil Damkar Akan Diadakan, Warga Ucapkan Terimakasih kepada Bupati Rohil dan Wakil Bupati

Sebaliknya Pekanbaru Smart City Madani adalah visi yang digagas oleh Walikota dan Wakil Walikota, Firdaus-Ayat.

Pemerintah Kota Pekanbaru menerapkan 6 pilar menjadi indikator dalam mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility, dan Smart Living. Utuk meningkatkan iklim investasi baik nasional maupun internasional, Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik, yaitu membangun Mal Pelayanan Publik (MPP), dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi.

Beragam kemajuan yang sudah dirasakan dan dilaksanakan mampu mengantarkan Kota Pekanbaru menjelma lebih baik dari keadaan sebelumnya.

“Hal ini ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) selama beberapa tahun terakhir,” ungkap Wako Pekanbaru Firdaus, Ahad (27/3).

Untuk diketahui, pada tahun 2012 nilai IPM Kota Pekanbaru sebesar 77,94. Kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2017 menjadi 80,17. Keberhasilan ini terus berlanjut hingga pada 2019 nilai IPM Kota Pekanbaru mampu mencapai 81,35. Bisa dikatakan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Riau (73,00), Provinsi DKI Jakarta (80,76) dan IPM Nasional (71,92). Sedangkan pada tahun 2020 berdasarkan data BPS Riau, IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 di mana memiliki rincian pengeluaran perkapita sebesar Rp14,43 juta per tahun. Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun.

Wakil Wali kota Pekanbaru H. Ayat cahyadi saat menghadiri Sekaligus Memberikan Sambutan Acara Launching Bedah Rumah LAZISMU Pekanbaru

Meningkatnya nilai IPM Kota Pekanbaru didukung oleh beragam peningkatan kinerja indikator pembentuk sebut saja pada aspek kesehatan, usia harapan hidup yang terus meningkat dari tahun 2012 sebesar 71,51 tahun, kemudian berhasil naik menjadi 71,75 tahun pada tahun 2017, dan tahun 2019 kembali meningkat menjadi 72,22 tahun.

Sebaliknya pada sektor pendidikan, angka harapan lama sekolah di tahun 2012 memiliki nilai 13,83 tahun, lalu terus menanjak sebesar 14,93 tahun pada tahun 2017, dan di tahun 2019 kembali meningkat menjadi 15,37 tahun.

Selain itu, angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 memiliki nilai 10,88 tahun lalu pada tahun 2017 menanjak naik sebesar 11,21 tahun, dan ditahun 2019 kembali meningkat menjadi 11,43 tahun, diatas wajib belajar 9 tahun.

Pada kegiatan pembangunan infrastruktur jalan tetap menjadi fokus prioritas segera. Sejumlah prioritas ruas jalan strategis nan sedang dan akan dikerjakan, semisal lanjutan pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Pekanbaru, dan lanjutan pembangunan Jalan Teluk Lembu Ujung-Kawasan Industri Tenayan (KIT).

“Lalu pelebaran dan pembangunan Jalan Datuk Setia Maharaja menuju Sport Center Pekanbaru, pembangunan Jalan Sembilang menuju Okura, konsolidasi tanah dan pembukaan badan jalan ruas jalan outer ring road Muara Fajar rencana Jembatan Siak VI,” jelasnya.

Baca Juga  Deklarasi dan Pelantikan Perhimpunan Rakyat Progresif Propinsi Riau, Merangkul Semua Golongan

Lalu ada pembangunan Jalan Simpang BPG-Jalan Hang Tuah menuju Perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Tenayan Raya, serta pembangunan Jembatan Siak V.

Permasalahan-permasalahan dalam mengatasi dan menanggulangi banjir, pemerintah kota Pekanbaru juga terus dan tetap berupaya dalam membebaskan kota dari banjir dengan melakukan perbaikan drainase, normalisasi sungai dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait penanganan sesuai kewenangan.

“Disamping itu, juga dilakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pembangunan kawasan agar sesuai dengan peruntukan tata ruang daerah,” katanya.

Walikota Pekanbaru saat meninjau vaksinasi di bus vaksin
Walikota Pekanbaru saat meninjau vaksinasi di bus vaksin

Perkembangan dan pergerakan yang terjadi di kota madani ini tak terlepas dari perhatian pemerintah pusat, yang menilai jika kota Pekanbaru sangat cocok dan siap dalam hal implementasi beragam pilot project atau proyek percontohan yang bermanfaat dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, pengembangan kebijakan dan kegiatan strategis nasional, khususnya di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan kebijakan lainnya.

Menariknya kini, visi dan misi smart city madani berhasilkan diwujudkan dalam sistem perparkiran yang telah dikelola dengan pola BLUD. Mulai dari sistem pembayaran non tunai dengan sistem uang elektronik. Alasan-alasan tidak bisa bayar parkir bisa diminimalisir, dan tentunya bisa mengurangi kebocoran anggaran perparkiran di Pekanbaru.

Transfromasi digital juga merayap ke sektor pelayanan dan perpustakaan. Pekanbaru telah menerapkan perpustakaan digital, dan pengurusan surat-surat terkait kependudukan dan pencatatan sipil, pun terkait pajak.

“Semua sudah bisa diakses dengan mudah dan sangat smart. Itulah salah satu indikator Smart City Madani,” tambahnya.

Lajunya pembangunan dan investasi di segala sektor yang telah dipersembahkan untuk Kota Pekanbaru merupakan bukti nyata jika pemikiran dan kebijakan selama 2 periode kepemimpinan duet Firdaus-Ayat mampu dan berhasil menciptakan peluang dan harapan, rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru yang mana juga bertujuan dalam mensejahterakan masyarakat Kota Pekanbaru yang Madani.

Wali Kota Pekanbaru Raih Piala Adicita Sewaka Pertiwi dari Kemenpan-RB
Wali Kota Pekanbaru Raih Piala Adicita Sewaka Pertiwi dari Kemenpan-RB

Beragam keberhasilan yang ditorehkan Firdaus-Ayat dalam dua periode ini membuktikan jika kerja keras dan kekompakan keduanya dalam membangun kota madani, patut dicatat dalam sejarah perjalanan kota Pekanbaru menapaki usianya yang akan mencapai 238 tahun.

Tahniah untuk Bapak Firdaus dan Ayat Cahyadi yang bisa dan berhasil menuntaskan pengabdian selama dua periode, tanpa adanya “pertikaian politik”. Tentunya ini bisa dikatakan sebuah prestasi yang langka, di mana seorang kepala daerah dan wakilnya berhasil membentuk dan menciptakan kepaduan dan keselarasan hingga ke ujung pengabdian. (ADV/AP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini