PEKANBARU (Gomediaku.com) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mencatat, hingga kini sudah terdapat sekitar 21 ribu pelajar di Ibukota Provinsi Riau yang telah disuntik vaksin tahap pertama.
“Sampai sekarang sudah ada sekitar 21 ribu dari 45 ribu yang akan kita vaksin,” kata Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas, Selasa (19/10).
Untuk percepatan vaksinasi sendiri, sebut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) setempat. Hal itu mengingat stok vaksin yang tersedia tidak mampu memenuhi kebutuhan.
“Kalau vaksin tersedia, dua minggu selesai. Karena kita tinggal menunggu vaksin saja lagi, kalau data sudah lengkap,” ungkapnya.
Di samping itu, lanjut Ismardi, percepatan vaksinasi pelajar juga turut dibantu oleh berbagai pihak.
“Jadi ada juga pihak-pihak tertentu yang membantu, mereka datang ke sekolah untuk vaksin,” ucapnya.
Sementara itu untuk vaksinasi terhadap tenaga pendidik, disampaikan Ismardi sudah di atas 90 persen dari total 4.500 guru di bawah naungan Disdik Pekanbaru.
“Berdasarkan laporan kepala sekolah, ada juga guru yang vaksin ke puskesmas dan tempat-tempat yang sudah ditentukan. Sehingga sampai sekarang angkanya sudah di atas 90 persen, 91 persen mungkin sudah,” tutupnya.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas masih berlangsung aman. Hampir dua bulan PTM terbatas berlangsung, belum ada peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Alhamdulillah sudah hampir dua bulan setelah kita buka (sekolah) tidak ada konfirmasi positif,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya, protokol kesehatan secara ketat berjalan baik dilingkungan sekolah. Pihak sekolah juga mengirimkan jurnal harian maupun bulanan ke Dinas Pendidikan.
Pihak sekolah melaporkan prokes yang berjalan dilingkungan sekolah. Mereka juga melaporkan aktivitas peserta didik di sekolah.
“Namun masih ada beberapa sekolah yang berpotensi lemah prokes. Tapi ini akan tetap kita kawal terus, sehingga ini akan menjadi kebiasaan bagi mereka untuk disiplin prokes,” paparnya.
Ia menyebut, ada juga tim pengawas dari Dinas Pendidikan yang mengawasi secara rutin ke sekolah. Mereka memastikan prokes berjalan baik dilingkungan sekolah.
Aktivitas belajar tatap muka berlangsung aman selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 tahap pertama, sejak 20 September hingga 4 Oktober 2021. Selama PPKM level 2, hanya seorang guru yang positif Covid-19 dan tak sempat mengajar ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, Rabu (6/10), mengungkapkan, proses belajar tatap muka masih aman selama PPKM level 2 tahap pertama. Walaupun, ada seorang guru yang sempat positif corona di SMP Negeri 44.
“Guru itu tertular suaminya. Karena, suaminya seorang satpam di PLTU Tenayan,” katanya.
Si suami mengeluh sakit pada 17 Oktober. Kemudian, ia menjalani pemeriksaan swab PCR pada 18 Oktober.
Hasil swab PCR diterima pada 19 Oktober (Minggu). Kemudian, istrinya yang berstatus guru SMP Negeri 44 ikut menjalani tes swab.
“Hasil swab PCR keluar malam hari. Saat ini, si guru masih menjalani perawatan medis,” jelas Ismardi.
Sebelumnya, seorang guru SMP Negeri 44 Pekanbaru didapati positif corona. Akibatnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru menutup sekolah tersebut selama tiga hari.
Hal ini diungkapkan Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas, Selasa (21/9/).
“Satu orang guru di SMPN 44 terkonfirmasi positif. Kami menghentikan belajar tatap muka terbatas tiga hari,” katanya.
Tiga Satgas Covid-19 telah melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah tersebut. Sekolah dibuka kembali pada hari ke empat.
“Meski begitu, kami belum menemukan peserta didik yang juga terkonfirmasi Covid-19. Saya juga minta seluruh sekolah menjaga protokol kesehatan secara ketat,” ujar Ismardi.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota memastikan pengawasan ketat terus dilakukan kepada sekolah yang telah menggelar belajar tatap muka.
Pengawasan dilakukan guna memastikan proses belajar tatap muka dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas menyebut, ada empat tim dari dinas yang melakukan pengawasan secara acak.
“Kita juga menerima informasi dari masyarakat jika sekolah mulai longgar dalam prokes. Yang paling penting konsistensi mereka menerapkan,” terang Ismardi, Rabu (6/10).
Ia mengaku, pihak sekolah setiap hari juga mengirimkan jurnal laporan ke Dinas Pendidikan. Proses belajar tatap muka dipastikan sudah mengikuti standar protokol kesehatan.
Ismardi menyebut, satu guru SMP negeri 44 yang terkonfirmasi positif beberapa waktu lalu bukan terkonfirmasi dari sekolah. Melainkan terpapar dari luar sekolah.
Ismardi memastikan bahwa tidak ada kontak erat yang ada di sekolah terkonfirmasi positif.
“Saat ini ada dua guru di setiap kelas mengawasi saat belajar tatap muka berlangsung,” tutupnya.