DI tengah keterbatasan potensi SDA (sumber daya alam) yang dimiliki oleh Kabupaten Rohul (Rokan Hulu), salah satu solusinya untuk menggenjot PAD (pendapatan asli daerah) adalah dengan mengembangkan sektor pariwisata. Kebetulan Rohul memiliki sejumlah potensi wisata yang bisa diandalkan, termasuk dalam upaya menggaet wisatawan mancanegara.
Tapi belakangan, kebijakan Pemkab Rohul yang terus memacu sektor kepariisataan secara perlahan terus menampakkan hasil yang menggembirakan. Informasi terakhir, hingga 30 November 2016 kunjungan wisata ke Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) meningkat tajam. Demikian catatan yang diperoleg dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Rohul.
Kepala Disbudpar Rohul, Yurikawati, mengatakan salah satu pendukung naiknya kunjungan wisata ke daerah berjuluk Negeri Seribu Suluk adalah kemegahan Masjid Agung Nasional Islamic Center di Kota Pasirpangaraian yang sudah terkenal sampai luar negeri.
Namun demikian, jelas Yurikawati, pengelolaan sektor pariwisata di Masjid Agung Nasional tidak dikelola oleh Disbudpar Rohul, namun dikelola pihak Masjid Agung. Dinas hanya mencatat jumlah kunjungan saja.
Yurikawati menerangkan target pariwisata di Kabupaten Rohul tahun 2016 sekitar Rp 65 juta. Namun hingga 30 November, target sudah terealisasi bahkan melebihi target awal lebih dari Rp 183.969.000 atau meningkat 200 persen lebih dari target.
Capaian target dari penjualan karcis masuk di beberapa obyek wisata sebanyak 41.029 pengunjung, sedangkan kunjungan di Islamic Center 794.407 pengunjung, atau dengan total kunjungan 847.366 pengunjung.
”Ini dari penjualan tiket di obyek wisata dikelola Pemkab Rohul. Kalau di Islamic Center dikelola pihak Masjid Agung,” terang Yurikawati, Senin (5/12/2016).
Didampingi pegawai Disbudpar Rohul Sartika, Yurikawati mengakui Masjid Agung Nasional Islamic Center kini jadi andalan pariwisata di Kabupaten Rohul. Masjid ini makin populer setelah adanya taman di seberang masjid, tepatnya di Lapangan Dataran Tinggi Pematang Baih yang selalu ramai pada malam hari.
Dan biasanya, tambah Yurikawati, pengunjung yang baru mampir di Masjid Agung Nasional Islamic Center akan mampir juga ke air panas Hapanasan untuk merasakan sensasi air panas alami, masih di Kecamatan Rambah.
”Daerah kita memang pantasnya dikembangkan sebagai wisata religi, seperti kampung Syekh Abdul Wahab Rokan di Rantau Binuang Sakti. Apalagi ada 183 surau suluk aktif di Kabupaten Rokan Hulu,” katanya, sebagaimana dilansir PortalRiau.com.
Yurikawati yakin bila sektor pariwisata dapat membangkitkan ekonomi masyarakat. Dengan tingginya jumlah pengunjung hotel, tentu akan berdampak terhadap tingginya permintaan sayuran di pasaran, dan rumah makan milik masyarakat akan ramai. ”Namun sayangnya selama ini dana pengembangan sektor pariwisata masih dari Pemprov Riau,” ungkapnya.
Yurikawati mengakui dirinya akan tetap berjuang agar Desa Rantau Binuang Sakti Kecamatan Kepenuhan, merupakan peninggalan Tokoh Suluk Syekh Abdul Wahab Rokan dibangun pemerintah, sehingga menjadi pusat wisata religi di Kabupaten Rohul. (Adv/Hms)