ROHUL, gomediaku.com-Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rohul mengusulkan sekitar 2.800 hektar kawasan Gunung Bonsu di dua kecamatan yang awalnya Hutan Kawasan Konfersi (HPK) menjadi Hutan Kawasan Penggunaan Lainnya (HPL).
Diakui Kepala Bappeda Rohul, Nifzar Sp, Minggu (27/3/2015) sore kemarin, kawasan HPK di Gunung Bonsu di Kecamatan Rambah Samo dan Kecamatan Bangun Purba, sudha diusulkan menjadi kawasan HPL, untuk rencana project destinasi wisata di Kabupaten Rohul.
Jelasnya lagi, pengusulan perubahan status dari HPK menjadi HPL tertuang dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Komisi A DPRD Provinsi Riau, Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dan pihak Kementerian Kehutanan (Kemenhut) belum lama ini.
Pada rapat itu, dilakukan perumusan untuk perencanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kabupaten Rohul, termasuk pengusulan untuk pembebasan kawasan HPK sebagai fasilitas umum dan fasilitas pemerintah.
”Ada sekitar 10 ribu hektar kawasan HPK di Provinsi Riau, yang diusulkan jadi HPL. Bappeda Rohul sudah berkoodinasi dengan Komisi A DPRD Provinsi Riau yang menangani masalah RTRW, untuk perubahan status kawasan HPK,” ucapnya.
Nifzar juga mengaku, sesuai Surat Keputusan (SK) Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) Nomor 878 Tahun 2013, Kawasan Hutan di Provinsi Riau sekira 1,6 juta hektar. Sedangkan dari kajian dilakukan tim terpadu ketersediaan lahan sekira 2,7 juta hektar.
Jelasnya pula, Kabupaten Rohul sendiri, sudah ajukan sekitar 2.800 hektar HPK di kawasan Gunung Bonsu, untuk dijadikan HPL. Kawasan tersebut, akan dipakai sebagai project destinasi wisata di Kabupaten Rohul serta Provinsi Riau.
Perlu di ketahui, di kawasan Gunung Bonsu terdapat sejumlah obyek wisata menarik, seperti Air Terjun Aek Martua di Kecamatan Bangun Purba. Di Kecamatan Rambah ada obyek wisata Air Panas Hapanasan, Air Panas Pawan, Goa Siakfir, Danau Sipogas, Bendungan Menaming, dan obyek wisata lainnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekenomi Kreatif, ?menurut Nifzar, sudah mendukung rencana pengembangan pariwisata di Kabupaten Rohul. Pemerintah pusat juga siap bantu dana hingga ratusan miliar.
Namun demikian, untuk mendapat bantuan dari pemerintah pusat, Pemerintah Daerah harus menyusun Design Enginering Detail (DED), master plan, dan syarat lain. Nifzar berharap, masyarakat di Rohul ikut mendukung langkah Pemerintah Daerah dalam memajukan potensi obyek wisata, termasuk peningkatan kawasan wisata lain.
Di tempat terpisah, Bupati Rohul, Drs H Achmad M,Si, Senin (28/3/2016) menyatakan, ia mendukung penuh atas pengusulan 2.800 hektar di kawasan Gunung Bonsu berada di dua kecamatan, yang awalnya Hutan Kawasan Konfersi (HPK) untuk bisa jadi Hutan Kawasan Penggunaan Lainnya (HPL). Ia berharap dari usulan itu, kedepan objek pariwisata di Rohul pkan akan semakini berkembang.
”Apalagi di Rohul, banyak objek wisata alam yang belum tergarap secara maksimal. Berharap, dengan adanya kawasan HPK di Gunung Bonsu di ?Kecamatan Rambah Samo dan Kecamatan Bangun Purba, sudah diusulkan jadi kawasan HPL, dengan rencana project destinasi wisata di Rohul maka pariwista di Rohul kian berkembang,” harapnya.
Bupati Rohul dua periode, Achmad menambahkan obyek wisata di Rohul tidak kalah dengan yang ada di Sumatera Barat, bahkan di Provinsi Riau objek wisata di Rohul termasuk yang terbanyak, termasuk wisata alam.
”Di Rohul kita memiliki wisata air panas, wisata air terjun, termasuk wisata religius yang ada di beberapa tempat. Kemudian, kita memiliki sejumlah surau-surau suluk bisa dimanfaatkan untuk menimba ilmu agama yang lebih religius, serta Masjid Agung Rohul yang ditetapkan dari penilaian Kementrian Agama RI, menjadi masjid Agung terbaik I secara nasional, kini jadi pusat kegiatan berbagai aktifitas agama sesuai program yang ditetapkan Pemkab Rohul,” kata Bupati lagi. (Adv/Hms)