ROHUL, gomediaku.com-Di upacara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) ke 16 Tahun 2016, dibutuhkan komitmen, konsisten dan action sebagai pondasi pembangunan Negeri Seribu Suluk, serta dituangkan dalam misi-misi pembangunan di Rohul.
Demikian disampaikan Bupati Rohul, Drs H Achmad M.Si, Inspektur Upacara (Irup) peringatan HUT Rohul di lapangan Kantor Bupati Rohul, Senin (12/10/2015), dihadiri Wabup Rohul Ir. H. Hafith Syukri MM, Nasrul Hadi ST,MT, Sekda Rohul Damri Harun, Forkompimda Rohul.
Turut hadir Kepala Dinas, Badan, Kantor di Lingkungan Pemkab Rohul, tokoh adat, tokoh agama, Para Anggota DPRD Rohul, mantan-mantan pejabat terus Rohul, masyarakat Rohul baik yang di Pekanbaru dan Jakarta serta ribuan peserta upacara baik dari kalangan PNS, tenaga honorer, para pelajar dan lainnya.
Bupati Achmad menyatakan, dengan otonomi daerah menjadi rahmat bagi Kabupaten Rohul, Karena sesuai UU Nomor 32 tahun 1999, Rohul mekar dari Kabupaten Kampar, dan itu membuktikan sebagai bentuk kesempatan bagi daerah untuk hidup mandiri dan membangun dengan sebaik mungkin sesuai dengan visi daerah menjadi kabupaten terbaik di Provinsi Riau tahun 2016.
Kata Bupati Achmad lagi, upaya dilakukan untuk membangun daerah yakni peningkatan kualitas aparatur, karena mustahil rasanya tercipta clean and good governance dengan tanpa menerapkan sistem Elektronik (e-Governencae), tahun 2014 lalu, Rohul menjadi kabupaten terbaik dalam penerapan e-governance terbaik di Provinsi Riau.
”Saat ini, seluruh transaksi kegiatan di Pemkab Rohul, baik pengadaan, barang jasa, keuangan, perizininan, pelayanan masyarakat dan lainnya sudah menerapkan sistem online, sehinngga tercipta transpransi publik serta bebas praktek-praktek korupsi,” tegasnya.
Ia menambahkan, terkait program-program?pemberantasan kemiskinan, kini Pemkab Roohul mengentaskan kemiskinan melalui program Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) di perkebunan kelapa sawit, sehingga sekitar 15 ribu warga Rohul ekonomi telah berubah signifikan. Ada juga program tanaman holti kultura, meski tahun 2015 Rohul sudah menjadi swasembada pangan, namun beras Rohul diganti label pengusaha dengan nama produk beras lainnya, karena harga beras Rohul harga mahal.
”Kondisi ekonomi masyarakat kini dalam keadaan morat-marit, akibat anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan karet. Sehingga dengan adanya program pengembangan tanaman kacang tanah, jagung, kedelai, ini sebagai antisipasi tatkala harga komoditas kelapa sawit dan karet turun harganya,” sebutnya.
Menurut Bupati, untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), melalui pendidikan, sejak tahun 2006 lalu, kalau 25 samapi 27 persen APBD dialokasikan untuk pendidikan, Rohul juga terbukti satu-satunya kabupaten pemekaran yang memiliki lima perguruan tinggi, yakni Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tuanku Tambusai, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania, Sekolah Tinggi Playing School dan Institut Sains Alquran (ISQ).
”Kabupaten Rohul satu-satu pemerintahan di Indonesia yang memasukkan pendidikan agama ke sekolah umum, seperti tauhid, akidah, fiqih, Akkhlak Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), maka Rohul mendapat penghargaan Apresiasi Pendidikkan Islam (API) dari Menteri Agama? di Pulau Sumatera jatuh kepada Rohul,” tegasnya.
Malahan, pendidikan di Rohul juga dikalaborasikan dengan sistem Tekhnologi Informasi (IT), sambungnya, untuk infrastruktur pendidikan, tidak ada lagi sekolah yang beratap daun, tidak ada lagi sekolah berdinding papan, tidak ada lagi sekolah yang berlantaikan tanah, Pemkab Rohul sudah mencanangkan program wajib belajar 12 tahun. Padahal pemerintah pusat baru menerap pendidikan wajib 9 tahun.
Kemudian jelas Bupati Achmad, untuk infrastruktur air bersih sekitar 85 persen masyarakat Rohul sudah menikmati air bersih, untuk energi listrik sekitar 80 persen sudah menimkmati listrik, bahkan untuk energi terbarukan di Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara menjadi contoh nasional untuk pemanfaatan limbah cair untuk energi terbarukan.
Termasuk pemberdayaan otonomi desa dengan menerapkan sistem anggaran desa, Pemkab Rohul sudah membuat Anggaran Dana Desa (ADD), Rp 500 juta sampai Rp 600 juta per desa, menggerakkan ekonomi desa, Pemkab Rohul sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUmDes) dan sudah menjadi percontohan nasional, lebih seribu orang tenaga kerja ditampung melalui program BUMDes.
”Juga terkait pemberian atau pelimpahan wewenang atau kebijakan ke camat dan kepala desa, termasuk berikan perizinan secara gratis, sehingga investasi dengan mudah masuk ke Negeri Seribu Suluk,” paparnya.
Dengan berdirinya Masjid Agung Madani Islamic Center (MAMIC) Rohul, jadi ikon bagi masyarakat Rohul. Setiap tahunnya, pengurus MAMIC membagikan hewan korban kepada pengurus masjid di Rohul yang tidak memiliki hewan qurban, MAMIC Rohul selain sebagai tempat ibadah mahdoh, juga berfungsi sebagai wisata religius, bahkan zakat mal juga diberikan untuk masyarakat usaha dan ekonomi produktifnya dibagikan ke seluruh lapisan yang kurang di Kabupaten Rohul.
”Pada 1 Muharam ini, di MAMIC Rohul akan ada program pra nikah keluarga sakinah mawaddah warohmah dengan mempersiapkan Calon Pengantin (Catin) ada kursur Catin, setelah ditatar selama tiga hari baru ada sertifikat untuk melangsungkan pernikahan,” tegasnya lagi.
Usai menyampaikan, amanat Bupati Achmad di dampingi pejabat-pejabat teras Rohul menanda tangani prasasti beberap bangunan Pemkab Rohul seperti MAMIC, Lapangan Rantau Baih, Komplek Bina Praja Rohul, Kampus ISQ Rohul dan bangunan-bangunan lainnya.
Bahkan, ratusan pelajar dari tingkat sekolah dasar melakukan tari masal di hadapan para pejabat-pejabat Rohul, beragam ciri khas Melayu dan? adat Rohul di tampil, termasuk makanan dengan 16 tempat makanan di berikan untuk para pejabat teras Rohul.
Tampak tari kipas dan kain panjang terlihat anak-anak riang menampilkan tarian masiang-masing yang di bawah binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul.**(Humas/Adv)