PEKANBARU, gomediaku.com—Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT terlihat sangat kesal, begitu pula dengan Yurni salah seorang anggota DPRD Kota Pekanbaru juga tampak sangat kesal karena pada Minggu (12/4), saat gotong royong bersama Yayasan Kompak dan TNI AD dari Ahnaudse 13 di Jalan Purwodadi Panam, ditemukan sejumlah parit dan drainase jalan sudah mati, bahkan ada warga yang menanam pohon serta pot bunga di dalam parit tersebut.
Kontan saja pemanadangan itu menuai kekecewaan Walikota yang gigih memprogramkan gerakan Kota yang bersih, asri, serta sehat dengan lingkungan yang nyaman. Selanjutnya tanpa banyak bicara, walikota langsung mengajak seluruh peserta gotong royong untuk membongkar parit yang sudah mati tersebut.
Mirisnya lagi, saat Walikota dan Camat Chairani serta seluruh rombongan pejabat dan Lurah kerja bhakti membersihkan parit lingkungan, pemilik rumah malah memilih mengunci pintu dari dari dalam, bahkan ada sebuah rumah yang digedor oleh anggota TNI sampai pemiliknya keluar dan ikut bergotong royong.
Ikut serta dalam gotong royong tersebut, Kadis Kebersihan dan Pertamanan Azwan, Kepala BLH Zulfikri, serta sejumlah pejabat lainnya termasuk sekitar 60 orang anggota TNI AD Arhandse 13 baterai P,dan sekitar 600 orang pengurus an anggota yayasan KOMPAK.
Angggota DPRD Kota Pekanbaru Yurni yang ikut sejak pagi bergotong royong menyampaikan kekecewaannya atas sikap pasif dan tidak pedulinya warga terhadap kebersihan dan kesehatn lingkungan tempat tinggalnya.
”Sangat keterlaluan, kok parit dijadikan tempat meletakkan pot bunga yang sangat besar, parit ditimbun mati, dan bahkan ada yang menanam pohon di dalam parit. Kita akui, kesadaran masyarakat kita masih sangat buruk dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,’’ ujar Yurni yang akrab dipanggil Cik Elok tersebut.
Sementara itu Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT yang dikekrumuni wartawan seusai membongkar dan memberihkan parit jalan, terlihat berusaha menyembunyikan rasa kesal dan kecewanya. Namun dari nada bicara Walikota terlihat betapa ia sedih melihat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebesihan dan kesehatan lingkungan. (hms/adv)