‘Naikkan Harga Rokok 5 Kali Lipat’

0
2590

JAKARTA, gomediaku.com-Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi mengusulkan agar harga rokok di Indonesia lebih mahal. Ia meminta harga rokok dinaikkan hingga 5 kali lipat dari saat ini.

Bayu mengatakan, masalah kesehatan atau petani tembakau itu bukan pilihan mana yang harus diutamakan, dua-duanya harus diperjuangkan. Artinya dengan harga rokok yang mahal membuat orang bisa berpikir untuk mempertimbangkan kesehatan, di sisi lain petani juga mendapatkan harga tembakau yang baik dan variasai produk non rokok agar bisa sejahtera

”Jangan pernah membatasi rokok dengan menggunakan instrumen membatasi petani. Petani dan tembakau tidak haram,” tegas Bayu dalam acara pelucuran buku ‘Petani Tembakau Indonesia: Sebuah Paradoks Kehidupan dan Diseminasi Hasil Penelitian ‘Persepsi Petani Terhadap Tata Niaga Tembakau, di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Selasa (26/5/2015), sebagaimana dilansir detikFinance.

Ia mengatakan, kebijakan di dalam negeri tidak mendukung petani tembakau. Faktanya, kini permintaan tembakau naik, yang terjadi justru impor tembakau naik pesat.

”Saran saya, naikkan saja harga rokok jadi lima kali lipat. Tembakau kasih harga lebih tinggi. Kendalikan suplainya,” kata Bayu.

Menurut Bayu, pemerintah harus punya solusi kepada para petani tembakau. Ia mendesak ada anggaran khusus di APBN untuk petani melakukan konversi atau perpindahan dari tanaman tembakau ke tanaman yang lebih mensejahterahkan petani.

”Berikan dana itu ke petani yang ingin konversi dari tembakau ke tanaman lain bagi hidupnya yan lebih baik,” katanya.

Selain itu, menurutnya saat ini 97% propduksi tembakau petani masih diserap industri rokok. Padahal riset menunjukkan, tembakau bisa dikembangkan ke produk non rokok seperti dijadikan pestisida alami.

”Tembakau punya sesuatu yang bagus dan merupakan salah satu pestisida alami yang paling baik. Ubah 97% di rokok ini jadi non rokok,” katanya.

Baca Juga  Wako Akui Banyak Koperasi yang Hanya Tinggal Nama

Mantan Wakil Menteri Perdagangan ini mengatakan, selama ini harga tembakau anjlok di tingkat petani saat panen tembakau. Penyebabnya karena produksi berfluktuasi tergantung iklim dan waktu tanam petani. Harga tembakau yang rendah tak sebanding dengan harga produk jadinya yaitu rokok.

”Jangan dikotomikan rokok dengan petani. Harus ada perhitungan objektif. Rokok satu bungkus harganya Rp 20.000, harus dihitung petani dapat berapa rupiah,” katanya.

Ia juga mendesak agar ada apresiasi harga terhadap jenis-jenis tembakau tertentu yang memang terbukti unggul. Hal ini bisa menjadi dorongan petani bisa mendapatkan harga yang baik dan bisa sejahtera.

”Harga tembakau di Temanggung saat ini per kg hanya Rp 40.000 per kg. Padahal, bisa dibuat tembakau Temanggung jadi spesial tanpa dicampur, lalu harganya yang pantas Rp 400.000 per kg,” katanya.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini