JAKARTA – Sebagai langkah dalam mendorong investasi di Provinsi Riau, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengunjungi langsung kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan bertemu secara langsung dengan Direktur Jenderal Amerika-Eropa (Dirjen Amerop) Kemlu, I Gede Ngurah Swajaya.
Walaupun target realisasi investasi di Provinsi Riau sudah menggapai nilai 50 persen lebih di triwulan pertama tahun 2022, tak membuat Gubri berpuas diri. Sebalinya, Gubri terus berupaya mendorong para investor untuk menanamkan modalnya ke provinsi Riau.
Pada kesempatan tersebut, Gubri memaparkan beragam potensi yang ada di bumi melayu lancang kuning, sebut saja dari potensi sumber daya alam yang ada, semisal kelapa, sagu, madu sampai potensi pariwisata yang menarik.
“Kenal dengan Dirjen Kemenlu Amerika-Eropa ini sebenarnya sudah lama, saat mengikuti program kepemimpinan di Singapura beberapa tahun silam, saat itu Bapak Ngurah Swajaya menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura,” ungkapnya, Rabu (6/4/2022) seperti yang dikutip dari media center Riau.
Syamsuar mengatakan jika Provinsi Riau saat ini menjadi jantungnya Sumatera, dengan kondisi dan situasi yang kondusif beragam kemudahan juga ditawarkan dan menjadikan Provinsi Riau masuk dalam empat besar kategori tujuan investasi terbesar di tanah air.
Sebagai informasi pada tahun lalu Realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Provinsi Riau mencapai nilai Rp53,05 triliun, dan telah menyerap sebanyak 61.195 tenaga kerja.
Kondisi ini membawa Provinsi Riau menerima penghargaan capaian realisasi investasi terbesar di 2021 di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, dan diberikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia.
Ada tujuh provinsi yang diganjar penghargaan bergengsi tersebut. Secara berurut sesuai peringkat dan besaran investasi, yakni: Jawa Barat (Rp1036,13 triliun), DKI Jakarta (Rp103,33 triliun), Jawa Timur (Rp79,55 triliun), Banten (Rp57,96 triliun), Riau (Rp53,05 triliun), Jawa Tengah (Rp52,71 triliun) dan Maluku Utara (Rp43,84 triliun).
“Tentu kita harapkan investasi terus meningkat di Riau, dengan harapan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja,” tambahnya.
