Jon Afrizal/Jambi
Sebanyak 11 orang dari pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat diperiksa di Mapolda Jambi, Jum’at (22/07). Pemeriksaan itu terkait laporan dugaan pembunuhan berencana yang disampaikan pihak keluarga melalui kuasa hukum ke Bareskrim Polri beberapa hari lalu.
“Sebanyak sembilan orang dari pihak keluarga, sedangkan tiga orang lainnya berasal dari luar,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak.
Pemeriksaan di Mapolda Jambi ini berlangsung kurang lebih 10 jam, di mulai sejak pagi hingga malam hari.
Menurut Kamaruddin, pihak Mabes Polri telah menaikkan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua dari penyelidikan ke penyidikan.
Menurutnya, bukti permulaan telah cukup, sehingga penyidik menaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
Pada wawancara doorstep itu, Kamaruddin menyatakan telah ada tersangka dalam kasus pembunuhan ini. Dan penyidik pun mengembangkan penyidikan ke calon tersangka yang lain.
Kendati demikian, ia belum bisa menjelaskan siapa tersangka itu. Pun soal apakah tersangka itu adalah pelaku pembunuhan atau hanya turut serta saja.
“Siapa saja dapat jadi tersangka. Tetapi, fokusnya adalah perbuatan (melanggar hukum),” katanya.
Menurutnya, akan dilakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yosua pada pekan depan. Proses autopsi ini, katanya melibatkan sebanyak tujuh dokter forensik.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polri menggandeng tujuh dokter forensik dari luar internal kepolisian untuk turut serta melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yosua. Selain itu, juga dokter forensik dari internal Polri.
Kamaruddin mengatakan proses autopsi rencananya akan dilakukan langsung di makam almarhum Brigadir Yosua, di Desa Suka Makmur Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muarojambi. Tetapi, ia akan melakukan survey lokasi terlebih dahulu.
Jika tidak memungkinkan, maka akan dilakukan di rumah sakit terdekat, yakni di ibukota kecamatan Sungai Bahar.*
