Jadi Fotografer Free Lance, Gadis Manis Ini Mengaku Raup Penghasilan Rp5 Juta per Bulan

0
2407
Nada, fotografer free lance di Pantai Carocok Painan. (f: ismi)

Painan, GoMediaKu.Com – Gadis belia bernama Nada yang masih berusia 20 tahun mengaku meraup penghasilan rata-rata Rp5 juta setiap bulan dari kegiatannya sebagai fotografer free lance di Pantai Carocok Painan, ibukota Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Pantai Carocok merupakan salah satu destinasi wisata ternama di Provinsi Sumatera Barat, yang ramai dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Objek wisata ini terletak tidak jauh dari Painan, sekitar 70 km dari Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat.

“Rata-rata Rp5 juta per bulan,” ungkap Nada ke GoMediaKu.Com di Pantai Carocok Painan, Minggu (15/1/2023). Diungkapkan, setiap hari melakoni profesi sebagai fotografer di pantai yang ramai dikunjungi wisatawan itu, Nada mendapatkan penghasilan beragam.

“Paling rendah Rp50.000,” katanya. Tapi pada kondisi-kondisi tertentu, terutama ketika Pantai Carocok ramai didatangi pengunjung, “Bisa mencapai Rp300.000 sampai Rp500.000,” terangnya.

Tapi, menurut Nada, penghasilan sebanyak itu tidak sepenuhnya ia kantongi, karena setiap foto yang ia hasilkan mesti melalui proses print, yang diupahkan pada orang lain.

Nada mengaku mampu membeli sejumlah kebutuhan non-primer dari kegiatan yang dilakoninya itu seperti membeli perhiasan, termasuk dengan ditabung. Nada juga tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah tamat dari lembaga pendidikan Cabang Gontor. “Makanya saya menabung,” ungkapnya.

Nada mengaku terpanggil melakukan pekerjaan itu untuk mengisi waktu yang kosong setelah menyelesaikan pendidikan. “Saya juga ingin belajar mencari uang,” ungkapnya.

Menurut anak kedua dari dua bersaudara ini, sebelum terjun menjadi fotografer free lance, ia ngumpul-ngumpul dulu dengan fotografer lainnya di Pantai Carocok itu. Nada kemudian mendapatkan jalan untuk bekerja menjadi anak buah dari fotografer lain di sana.

Baca Juga  Wartawan Korea Selatan Semakin Sadari Arti Penting Indonesia

Setelah cukup uang, menurut Nada, ia mampu membeli kamera sendiri. Kendati demikian, ia masih dihadapkan dengan keterbatasan kemampuan untuk membeli alat print. “Makanya foto saya masih melalui proses print-out di alat print punya orang lain,” ungkapnya.

Nada mengaku menikmati profesinya sebagai fotografer, dan berencana membuka studio foto untuk pre-wedding. “Mohon doanya, Kak,” pinta Nada. (ismi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini